Siap kirim ke seluruh Indonesia

Siang ini masih belum bisa move on dari Meriahnya acara B Erl Award kemaren yang CETAR MEMBAHANA.

Sangat menyentuh emosi, penuh hujan air mata, dan menggetarkan hati.

 

 

Dan ada satu moment yang nggak bisa saya lupakan, yaitu saat dimana mba Erlyani bercerita masa lalunya, yang dari usia sekitar 12 tahun atau kurang lebih saat baru lulus SD, setelah ibunya meninggal dunia, ia merantau ke jakarta.

 

Bukan seperti yang saya atau bahkan Anda bayangkan istilah merantau itu diawali dari packing-packing, pesen tiket pesawat, booking hotel, dan meluncur dengan beberapa perbekalan.

No! Seorang Erlyanie cilik mengambil tas plastik (biasa disebut kresek) lalu ia masukkan beberapa lembar pakaian saja.
dan Ikut Tantenya ke Jakarta.

Awalnya saya mengira “Ooh, enak kalau begitu, kan hidupnya ditanggung tantenya”

Ternyata saya salah besar, Tantenya bukanlah orang yang mapan secara keuangan.

Tantenya masih perlu memikirkan ulang gimana membiayai anak ini di perantauan sana.

Sekolahnya, makannya, jajan nya dan semua kebutuhannya…

Singkat cerita, Di usianya yang sekecil itu, Erlyani kecil jadi pembantu di Jakarta, kenalan dari Tantenya.

Ya, dia jadi pembantu atau bahasa sopan-nya Asisten Rumah Tangga!

Mata saya berkaca-kaca, air mata saya yang hampir tumpah.

 

Maasya Allah…
Merinding…

Di usianya yang baru 7 tahun, Allah sudah MENEMPA nya dengan meninggalnya ibu kandung tercinta.

Di usianya yang baru 12an tahun, Allah sudah MENEMPA nya dengan menjadi pembantu rumah tangga.

Cuci-cuci, lipat-lipat baju, nyapu-nyapu dan setrika ia kerjakan…

Saya kira ceritanya selesai, ternyata belum!

Saat tiba waktunya lebaran, umumnya orang Indonesia, pada mudik.

Mestinya ia juga mudik untuk bertemu keluarga di kampung halaman.

Tapi di panggung itu mba Erlyani menceritakan…

“Saya itu paling bisa kalau menyembunyikan rasa sedih, Saat itu saya pengen pulang dan lebaran, tapi karena nggak digaji selama 10 bulan, ya saya nggak bisa pulang”

Ya rabb…, udahlah masih kecil, disuruh kerja, yang sebenarnya nggak boleh, Eh, ternyata nggak digaji pula!

Saya penasaran, kenapa nggak digaji, apakah ia bekerja di orang yang kejam?

Ternyata rasa penasaran saya terjawab setelah host menanyakan pertanyaan yang sama.

Lalu begini lah jawaban mba Erlyani:

“Waktu itu saat tante saya nanya ke yang punya rumah tempat saya kerja. Tapi jawabannya begini, ‘Dia kan masih kecil, selama ini bantu-bantu aja, kenapa saya harus gaji dia?'”

Ya Allah… Tempaan itu bertubi-tubi dihadapinya…

Sosok yang ada di hadapan saya saat itu ternyata mengalami berbagai macam tempaan!

Tapi begitulah skenario yang Allah gariskan, Masa lalu yang Mba Erlyani ceritakan, seperti tidak masuk akal dengan apa yang saya lihat kemaren.

Acaranya keren banget! mewah!

Di dominasi dari dua warna kebesaran B Erl yaitu Black dan Gold, Design panggung yang memukau dan megah!

Ditambah lagi artis nasional diundangnya, Berbagai macam reward pun dibagikan, dan masih banyak lagi…

Nggak lama setelah itu, saya pun nunduk dan termenung…

Allahu Akbar, Allah Maha Besar… dan atas kebesaran-Nya, kondisi sekecil apapun bisa Allah BESARKAN!

Kondisi seminus apapun bisa Allah BESARKAN!

Jadi, nggak ada yang nggak mungkin! Semuanya akan terjadi kalau Allah mau…

Dan kemaren, saat 4 Pembicara sudah membagi ilmunya…
Saat menjelang sore, Acara pembagian reward pun dimulai…

Setelah reward FREE Tour ke PARIS, Singapura, dan Tour ke Bali disebutkan, Tibalah saatnya, reward UMROH+DUBAI
disebutkan…

“Kita panggil, Ibrahim Dwi Santoso dan Alfi Syahrin…” Suara dari MC yang disambut riuh tepuk tangan peserta…

Alhamdulillaaah….

Kami pun naik ke atas panggung untuk penyerahan reward secara simbolis…

Terima kasih banyaaaaak, mba Erlyanie
Terima Kasih banyaaaak, mas Agus Trie
Terima kasih banyaaaaak, Kang Dewa Eka Prayoga
Terima kasih banyaaaak, Mas Mirza G. Indralaksana
Terima kasih juga buat partner saya, bro Ibrahim Dwi Santoso

Dan semua B Erl Family…

Terima kasih juga sama tim dan resellererlcosmetic.com yang luar biasa jualannya, luar biasa semangatnya…
luar biasa energinya…

Setelah saya turun dari panggung, Banyak yang pengen nitip doa…

Masuk akal sih, pada minta titip doa, soalnya di tanah suci sana ada Multazam dan Raudhah yang menjadi tempat mustajab untuk doa.

Sayangnya, dititipi doa begitu saya NGGAK MAU!
ya, saya NGGAK MAU!

Saya nggak mau hanya mendoakan mereka disana. Saya mendoakan mereka (dan juga Anda) mulai dari sekarang, saat ini, hari ini.

Saya doakan mudah-mudahan Allah mampukan untuk pergi Umroh, pergi Haji, dan mudah-mudahan dapat semua apa yang Anda impikan…

Saya doakan pula mudah-mudahan, selesai semua yang menjadi masalah Anda selama ini.

Aamiin…

 

NGGAK GRATIS

Dan ada satu hal lagi yang pengen saya sampaikan, walaupun kemaren saya mendapatkan reward umroh gratis, saya pengen sampaikan, ternyata nggak gratis juga!

Nah kan…

Dan ini beneran, yang namanya Umroh itu memang NGGAK GRATIS.

Saya ‘membayar’ nya dengan sesuatu yang saya yakin, Anda pun punya! Anda pun bisa…

Mau tebak, saya ‘bayar’ pakai apa?

Tanpa perlu basa-basi, saya pengen sampaikan dan mudah-mudahan bisa jadi pelajaran…

Saya ‘membayarnya dengan NIAT dan DOA’.

Saya yakin, Setiap Anda bisa BERNIAT
Saya sangat yakin, Setiap Anda bisa BERDOA
Uang boleh nggak ada, tapi selama ada Allah di hati kita, nggak ada yang nggak mungkin.

Hari ini saya sadar, ternyata Umroh bukan perkara UANG. Soalnya saya sering ketemu dengan beberapa orang kaya yang dia itu cerita saldonya ratusan juta.

Di otaknya mikir “Lagi banyak duit nih, ganti mobil apa ya yang KEREN dan MEWAH?”

Sama sekali nggak pengen umroh, nggak pengen haji, pengennya hal lain…

Uang ada, NIAT nggak punya… = NGGAK BERANGKAT

Jadi, sekali lagi saya sampaikan, Umroh bukan perkara UANG, karena kalau mikirnya dari uang, saat uang itu beneran ada, kita sudah mikirin yang lain.

Karena ini penting, izinkan saya sampaikan sekali lagi…

NIAT + DOA = MAKBUL

Dan mudah-mudahan Allah jaga niat saya, saya pengen cerita apa yang saya niatkan empat tahun yang lalu…

Ya, saya mulai NIAT dan DOA dari tiga tahun yang lalu…

Saat guru saya menyampaikan materi tentang “MEN-DP impian…”

Menurutnya, impian itu jangan cuma diangan-angan, bahkan bukan sekedar ditulis, tapi ‘dibayar DP’nya..

Saat itu saya pengen punya mobil. Saya pun men-DP nya dengan pergi ke showroom, test drive.

Lalu ngobrol dengan sales nya, pulang bawa brosur sambil mengatakan “Saya tanya keluarga dulu ya…”

Saldo emang naik turun, saat itu uang saya nggak cukup buat mobil, jauuuh malah. Tapi saya punya NIAT!

Empat tahun yang lalu juga, saya punya impian pengen nikah, yang dari pernikahan ini, saya pengen punya anak sebagai bekal saya sebelum mati, biar ada anak sholeh yang mendoakan saya.
Saya pun men-DP nya dengan belajar ilmu pernafkahan, belajar jualan untuk menafkahi keluarga, saya juga mulai tanya sana-sini tentang FIQIH PERNIKAHAN.

Yang saya ‘bayar’ DP nya itu tentang pernikahannya, jadi ya, nggak pacaran. Karena saya pengennya punya anak sholeh, apa jadinya kalau saya sendiri nggak ngasih contoh buat anak saya (yang saat itu nikah aja belum udah mikirin anak).

Dan alhamdulilahnya, Saya pun nikah nggak lama setelah saya NIAT+DOA, dan sekarang anak saya udah 2,5 thn. Namanya Ataka Fuzi Shakura, Telah datang kemenangan yang disyukuri.

Mohon doanya mudah-mudahan jadi anak sholeh ya…

Begitu juga saat saya ‘membayar DP’ untuk impian saya bernama UMROH.

Hampir nggak ada yang tahu, saya pinjam dua helai kain ihrom milik kakak saya yang sudah pernah umroh. Saya pakai buat sholat dhuha.

Saya pengen tau rasanya pakai dua kain ihrom, terus sholat…

Masya Allah, pengen nangis…

Tiap ada tetangga yang pulang umroh dan pulang haji, saya datengin, saya rasakan minum air zam-zamnya, saya rasakan kurma dari sana…

Saya pun pergi ke toko buku dan beli BUKU DOA-DOA UMROH DAN HAJI. Saya baca, saya hafalkan…

Tiap kali lihat Foto ka’bah pun, ada semacam perasaan “Siiiiiiiir…” gitu.

Dan ternyata, perasaan seperti itu nggak banyak yang mengalami, tapi ADA beberapa. Mungkin Anda juga…

Pada intinya, saya pengen mengajak Anda…

Pengen ngajak umroh, tapi lebih dari itu, saya pengen ngajak Anda untuk ‘BAYAR DOWN PAYMENT’nya…

Bayar DP nya…

Jangan simpan impian Anda hanya di angan-angan, jangan cuma ditulis diatas kertas dan berharap terkabul…
Jangan cuma begitu saja…

Bahkan impian bukan sekedar diletakkan 5 cm di depan kepala kita. Lebih dari itu, masukkan impian kedalam darah kita.

Ke dalam daging kita, masuk ke tulang belulang hingga sum-sum terdalam….

NIAT + DOA = MAKBUL!

Niat bukan sekedar bacaan, niat itu, hasrat yang begitu kuat, menancap kuat tak tergoyahkan…

Ada atau nggak ada uang, tetep YAKIN BISA!

Justru kalau misalkan kita baru bisa YAKIN BISA setelah punya uang, jangan-jangan tuhan kita UANG, bukan Allah…

Na’udzubillahi min Dzaalik..

Mudah-mudahan, dari tulisan sederhana ini, bisa membuat Anda mencapai semua apa yang Anda inginkan, dengan Ridho-Nya…

– Afik Canggih

Tulisan ini boleh Anda ‘share’ ke teman Anda yang belum tercapai segala impiannya.

Agar suksesnya bareng-bareng… sama-sama!

Aamiiin…

(Afik canggih)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom bertanda * wajib diisi